Pada akhir 2010, Erwan memang tertipu situs yang menawarkan
laptop berharga murah.
’’Ketika
itu saya coba bisnis jual beli laptop. Seorang teman memberi tahu ada yang jual
laptop murah lewat Facebook,’’
kenangnya.
Laptop yang ditawarkan penipu itu dihargai Rp 4 juta, padahal
di pasaran mencapai Rp 15 juta. Tergiur harga yang supermurah dan awamnya
pengetahuan seputar jual beli online,
Erwan pun cepat-cepat bertransaksi.
’’Saya percaya karena dia ngaku laptop itu black market. Saya tambah
tertarik setelah harganya bisa saya nego menjadi Rp 3 juta,’’ ungkapnya.
Awalnya si penipu meminta transfer uang yang telah
disepakati. Setelah itu, barang akan dikirim. Tapi, barang belum diterima,
Erwan kembali diminta mentransfer uang karena terjadi kekeliruan dalam
pengiriman. Penipu menyebutkan, ada dua unit barang yang dikirim kepada Erwan
nanti.
Karena begitu meyakinkan, Erwan sampai tidak curiga sama sekali
bahwa dirinya sedang ditipu mentah-mentah. ’’Total saya transfer Rp 6 juta plus
pulsa kepada orang itu,’’ ujarnya.
Tapi, barang belum sampai, si penipu
beraksi lagi. Dia mengabarkan bahwa barang pesanan Erwan tertahan di bea cukai.
Si penipu menyatakan sanggup mengembalikan uang Erwan. Namun, dia meminta nomor
rekening bank teman Erwan dengan alasan rekening Erwan tidak bisa ditransferi
uang.
’’Ternyata, itu
adalah trik dia agar seolah-olah teman saya yang membohongi saya dengan
mengatakan tidak ada transferan dari si penipu,’’ jelasnya.
Setelah
ditunggu-tunggu, Erwan akhirnya sadar bahwa dirinya telah menjadi korban
penipuan bisnis online.
Dia pun malu menceritakan kejadian itu kepada temannya. Begitu pula kepada
orang tuanya di Pekanbaru, Riau.
’’Saya juga malas
lapor polisi karena pasti hanya akan dapat surat laporan. Ternyata, yang saya
alami itu juga dialami banyak orang lain. Ceritanya juga hampir sama,’’ tutur
lulusan Pondok Pesantren Gontor tersebut.
Hati-hati belanja di jualo.com....
BalasHapusPengalaman saya sama seperti diatas.
Penjual meminta ditransfer berkali-kali.
Ini namanya:
WAHYU UTOMO ADI PRAKOSO BRI: 3125-0100-7238-508
Saya sdh lapor ke "jualo.com" ( yg sebelumnya sdh lapor polisi dan pihak BRI). Tapi sampai saat ini belum ada tanggapan dari jualo ini.